Sunday, March 4, 2012

Jumat Siang di Ruang Pak Menteri


Dua hari yang lalu, jumat, 2 maret 2012 saya bersama dengan teman-teman diterima oleh menteri lingkungan hidup Bapak Balthasar Kambuaya di ruang kerjanya. Penampilannya tidak sesederhana Dahlan Iskan, tetapi tutur kata dan
bahasa tubuhnya menjelaskan secara lugas bahwa beliau orang ramah dan apa adanya. Nilai dan budaya ketimurannya sangat kental.

Banyak hal yang kami perbincangkan mengenai masa depan bumi dan kelestarian lingkungan. Mulai dari konversi hutan menjadi lumbung pangan di Papua, Skema Redd termasuk protokol kyoto yang ternyata hanya dinikmati oleh para elit, sampai ekses otonomi daerah yang menyebabkan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang belakangan ditransaksikan secara ekonomi oleh calon kepala daerah bersama pengusaha tambang di daerah. Ada juga pikiran untuk membuat kementerian lingkungan hidup menjadi lembaga vertikal sehingga pemerintah pusat dapat mengontrol secara lebih ketat kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di daerah. Pengetatan ini sangat dibutuhkan karena kebijakan yang salah akan berdampak pada masa depan bumi.

Ada beberapa pokok pikiran yang disampaikan untuk menjadi diskusi serius di konsultasi nasional GMKI di Palu bulan April mendatang selain kesepahaman programatik yang kedepan bisa dijalankan bersama. Semoga pak mentri bisa menepati janjinya hadir menjumpai kawan - kawan GMKI dalam momentum Konsultasi Nasional April 2012.

Yang segar dan menarik dari seorang menteri asal Papua dan juga senior GMKI ini adalah bekerja tulus dan jujur (tentang jujur masih relatif). Tidak ada kekuatan partai politik manapun yang bisa menekan dan mengintervensi pekerjaannya karena memang beliau dipanggil menjadi menteri bukan atas titipan parpol tertentu. Menurut informasi dari beberapa teman bahwa bagi seorang Balthasar Kambuaya, jika Presiden tidak lagi menginginkannya menjadi menteri beliau akan kembali mengajar di tanah papua karena beliau memang tidak pernah meminta untuk menjadi menteri.

Setelah satu jam berdiskusi dalam suasana kekeluargaan sebagai junior dan senior, kami pulang dengan suatu harapan akan lahir "Balthasar-balthasar" baru di masa datang.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar